GULA TAK BERWARNA, KOPI TETAP PAHIT ADANYA


Pada akhirnya pertanyaan itu datang 
Menodong tepat di kepalaku
"Sudahkah kau jera?!"

...
Pada perasaan-perasaan yang hangus di bakar keadaan
Aku melepasmu tanpa tanda baca
Tersisa ruang yang memang tak pernah terisi seutuhnya
Ku sampaikan, –aku mencintaimu saat itu
saat ini. Dan kita bukanlah apa-apa
...

Pada akhirnya semua usaha itu selesai
Gula yang kau tuang ke dalam kopi
Tak benar-benar mengubah rasa
Tak benar-benar mengubah warna
Pahit tetap tersisa, ku pesan
satu, tanpa gula.

Kau tau, kenapa kopi berbeda tiap teguknya?
Itu bergantung dengan siapa kau menikmatinya,
Sepertimu


Ini hari yang mendung
Aku pun,
Di luar hujan dan jemariku tak mau berhenti bergetar
Sebentar, kutulis pesan
—selamat tinggal
Hingga pada baris terakhir
Kuyakinkan diri. Bahwa kita tak lagi ada

-Poem by Sen

Komentar