SABTU DAN KEDAI DI PINGGIR KOTA



Kita telah mengeja langit
Senja yang jingga
Gemerlap lampu, malam tiba
Mendung kelabu
Dan biru semegah senyummu

Kita telah menghafal waktu
Seminggu penuh, enam hari kerja tersisa minggu yang begitu-begitu saja.

Kita telah mahir membaca semesta.
Minggu tanpa temu, waktu tidur tanpa jemu
Senin yang cerah dan senyummu yang tak sepenuhnya merekah
Selasa yang terik dan segalanya perlahan lebih baik
Rabu dan kamis, adalah kesibukan yang tak kunjung habis.
Jumat, sedikit berat banyak luangnya
Dan kita kembali mencari celah lainnya
Sabtu yang abu-abu
Sesekali termangu menunggu balasan diponselmu
    "Ya, Aku bisa. Kedai di pinggir kota saja." Pesan itu kau baca
Kau yang bergegas merapikan kemeja
Aku yang membisu menatap kaca
Sepertinya ada yang terlupa

Sabtu
Dan waktu berhenti tepat pukul satu
Tengah hari, kala gerimis mengguyur jalanan kota
Aku menujumu.

Aku sampai, pesanmu yang kubaca
Dan hujan menderas
Menegaskan rindu tanpa kata


Poem by Sen

Komentar